Konsep Pemasaran dan sejumlah faktor penting yang mendasarinya sanggup menghipnotis keberhasilan suatu perusahaan. Artikel ini dimaksudkan untuk menjelaskan kepada para pembaca akan adanya falsafah dalam pemasaran yang disebut sebagai marketing concept atau konsep pemasaran. Basu Swastha dan Hani Handoko (2000:6) mendefinisikan sehubungan dengan hal ini dengan mengemukakan “konsep pemasaran yaitu sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
Dari definisi di atas, perusahan mempunyai konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan bisa memdiberikan kepuasan biar menerima keuntungan dalam jangka panjang. Ini berarti bahwa tujuan dari konsep pemasaran yaitu memdiberikan kepuasan terhadap harapan dan kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran tersebut sanggup dicapai dengan perjuangan mengenal dan merumuskan harapan dan kebutuhan konsumen. Perusahaan dalam memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen harus menyusun kudang keringjaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi yang sempurna sesuai dengan keadaan konsumen sasarannya. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.
Berdasarkan pembagian terstruktur mengenai pengertian di atas dan merujuk pada pendapat para pakar, inti dari konsep pemasaran yakni :
- KEBUTUHAN - Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan manusia. Kebutuhan yaitu suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan terhadap sesuatu menyerupai makanan, pakaian, perumahan, harga diri, rasa kondusif dan menyayangi.
- KEINGINAN - Konsep pokok kedua dalam pemasaran yaitu yang menyangkut harapan manusia, yaitu kebutuhan yang dibuat oleh budaya dan pribadi seseorang.
- PERMINTAAN - Manusia mempunyai kebutuhan dan harapan yang tidak terbatas, namun sumber dayanya terbatas. Karena itu dengan keterbatasan su,ber daya yang ada, mereka menentukan produk-produk yang menghasilkan kepuasan terbaik. Keinginan insan akan menjadi ajakan bila didukung oleh daya beli. Makara ajakan yaitu kebutuhan atau harapan insan yang didukung oleh daya beli.
- PRODUK - Produk yaitu sesuatu yang sanggup ditawarkan kepada pasar untuk menerima perhatian, untuk dimiliki, digunakan, ataupun dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produsen perlu mengetahui apa yang diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang sedekat mungkin dengan pemuasan harapan tersebut.
- PERTUKARAN - Pemasaran terjadi apabila orang menetapkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran. Pertukaran yaitu kegiatan untuk memperoleh barang/jasa yang diinginkan dari pihak lain dengan memdiberikan sesuatu sebagai gantinya.
- TRANSAKSI - Transaksi mengandaikan adanya skor-skor yang dipertukarkan diantara dua pihak. Transaksi melibatkan sedikitnya dua barang atau jasa yang berskor, syarat-syarat yang disepakati, waktu akad dan daerah kesepakatan.
- PASAR - Konsep transaksi mengarah pada konsep pasar. Pasar yaitu himpunan pembeli konkret dan pembeli potensial atas suatu produk.
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi yaitu menjadi ludang keringh akibattif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar target (Kotler, 2005:11).
(baca pula: Pengertian Bauran Pemasaran)
(baca pula: Pengertian Bauran Pemasaran)
Konsep Pemasaran (marketing concept) merupakan konsep dengan titik berat kepada kebutuhan konsumen, filosofi ini ludang keringh memkonsentrasikan kepada mencicipi dan merespon terhadap apa yang dibutuhkan konsumen (Kotler dan Armstrong, 2012:10; Kotler dan Keller, 2012:18), sudut pandang konsep ini yaitu dari luar ke dalam (outside-in perspective), yaitu memahami apa yang dibutuhkan oleh konsumen dengan memdiberikan produk yang sempurna bagi kebutuhan konsumen bukan mencari konsumen yang sempurna untuk produk anda.
Ada tiga faktor penting yang dipakai sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swastha, 1996):
(1) Orientasi Konsumen
Pada pada dasarnya kalau suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini maka yang dimaksudkan adalah:
- Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
- Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai target dalam penjualan.
- Menentukan produk dan acara pemasarannya.
- Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, meskor dan menafsirkan harapan serta tingkah laris mereka.
- Mentukan dan melakukan taktik yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang baik, harga yang murah atau model yang menarik.
(2) Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memdiberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, tiruana elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya kontradiksi antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi koordinasi dan integrasi ini sanggup memakai satu orang yang mempunyai tanggung jawaban terhadap seluruh kegiatan pemasaran yaitu manajer pemesaran. Makara sanggup disimpulkan setiap orang dan bab dalam perusahaan turut serta dalam upaya yang terkoordinir untuk memdiberikan kepuasaan konsumen sehingga tujuan perusahaan sanggup tercapai.
(3) Mendapatkan keuntungan melalui pemuasan konsumen.
Salah satu tujuan dari perusahanan yaitu untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan keuntungan tersebut perusahaan sanggup tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang ludang keringh besar. Sebenarnya keuntungan merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan.
(4) Strategi pemasaran
Merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana taktik pemasaran merupakan satu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi yaitu serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya, sehingga dalam menjalankan perjuangan kecil khususnya diharapkan adanya pengembangan melalui taktik pemasarannya”. Karena pada kondisi kritis justru perjuangan kecillah yang bisa memdiberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pengaplikasian kegiatan pemasaran suatu organisasi (Kotler, 2005 : 15):
1. KONSEP PRODUKSI
Konsep produksi beropini bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana - mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi yang didistribusi dengan luas. Disini kiprah manajeman yaitu memproduksi barang sebanyak mungkin, alasannya konsumen dianggap akan mendapatkan produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. KONSEP PRODUK
Konsep ini menyampaikan bahwa konsumen akan menyukai produk yang memperlihatkan mutu, performasi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajeman disini yaitu menciptakan membuat produk berkelas alasannya konsumen dianggap menyuaki produk berkelas tinggi dalam penampilan dengan ciri - ciri terbaik.
3. KONSEP PENJUALAN
Konsep ini beropini bahwa konsumen dibiarkan begitu saja maka organisasi harus berupaya melakukan penjualan dan promosi yang agresif.
4. KONSEP PEMASARAN
Konsep ini menyampaikan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan harapan pasar target serta memdiberikan kepuasan yang diharapkan secara ludang keringh akibattif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. KONSEP PEMASARAN SOSIAL
Konsep ini beropini bahwa kiprah organisasi yaitu menentukan kebutuhan, harapan dan kepentingan pesar target serta memdiberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang ludang keringh akibattif dan efisien dari pada para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. KONSEP PEMASARAN GLOBAL
Pada konsep global ini, manajer direktur berupaya memahami tiruana faktor-faktor lingkungan yang menghipnotis pemasaran melalui administrasi strategis yang mantap. Tujuan akhirnya yaitu berupaya untuk memenuhi harapan tiruana pihak yang terlibat dalam perusahaan.
Pemasaran tidak hanya mengenai penjualan atau peningkatan volume penjualan, tetapi ludang keringh jauh dari itu, yaitu memberikan skor kepada konsumen, sehingga diharapkan konsumen akan mengembalikan dalam bentuk skor yang lain. Melayani pelanggan dengan memdiberikan manfaat dasar dari produk yang dihasilkan dengan tujuan memenuhi kebutuhan atau harapan pelanggan menjadi ludang keringh penting, alasannya pada ketika pelanggan merasa terpuaskan maka visi, misi dan tujuan perusahaan akan tercapai.
Ovolusi Konsep Pemasaran
Dalam konteks kekinian, perusahaan dalam kegiatan pemasarannya mengarahkan orientasinya ke tahapan evolusi tertingginya, bukan saja marketing concept namun ludang keringh jauh lagi yakni holistic marketing concept (konsep pemasaran holistik). Pemasaran dalam konsep ini bukan hanya berorientasi kepada profit semata tetapi ludang keringh kepada pemenuhan kebutuhan konsumen secara tepat. Pemasaran tidak lagi menjadi tanggung jawaban departemen atau bab pemasaran saja, tetapi menjadi tanggung jawaban perusahaan secara keseluruhan yang sanggup turut mengendalikan visi, misi dan tujuan perusahaan.
Kotler dan Armstrong (2012:16), mengutip pendapat seorang pakar pemasaran, “Some are more costly to serve than to lose.” Bahwa pelanggan yang layak dipertahankan akan dilayani dengan baik, sehingga perusahaan dilarang kehilangan mereka. Ludang keringh jauh lagi Kotler dan Armstrong (2012:12) menyampaikan bahwa taktik pemasaran yang berorientasi kepada pelanggan (the customer-driven marketing strategy) harus sanggup mengidentifikasi pelanggan mana yang akan dilayani oleh perusahaan (the target market) dan bagaimana cara melayaninya (the value proposition). Maka, perusahaan harus sanggup menyebarkan acara dan rencana pemasaran (marketing mix) yang sanggup memberikan skor (value) yang sesuai kepada pelanggan.
Holistic Marketing Concept memahami bahwa tiruananya sangat penting dalam pemasaran, baik itu produk yang dihasilkan, karyawan, pesaing, bahkan lingkungan sekitar menjadi penting dan oleh alasannya itu sudut pandang yang ludang keringh luas dan terintegrasi dibutuhkan dalam melihat tiruana ini. (Kotler & Keller, 2012:18).
Konsep pemasaran holistik memahami kegiatan pemasaran secara menyeluruh, bahwa perusahaan harus sanggup membangun kekerabatan yang baik dengan tiruana pihak yang terlibat baik di dalam perusahaan menyerupai karyawan, manajemen, setiap departemen (internal marketing) maupun dari luar perusahaan menyerupai pemasok, pelanggan, distributor (relationship marketing) serta memdiberikan pelayanan, komunikasi dan distribusi yang menyeluruh dalam setiap penyampaian produknya kepada pelanggan (integrated marketing) dan yang paling penting yaitu memahami jawaban dari kegiatan perusahaan secara keseluruhan termasuk kegiatan pemasaran terhadap pendapatan perusahaan, ekuitas merek, dan balasannya terhadap lingkungan, adab, aturan serta masyarakat luas (performance marketing).
Hubungan yang terbangun dalam konsep pemasaran yang menyeluruh tersebut disajikan dalam gambar diberikut:
Demikian klarifikasi definisi dan enam konsep yang merupakan dasar pengaplikasian kegiatan pemasaran suatu organisasi atau yang ludang keringh dikenal dengan konsep pemasaran serta konsep pemasaran holistik yang merupakan konsep pemasaran menyeluruh.
Advertisement